Minggu, 22 Maret 2009

Kisah hidup

PERJALANANKU




Dulu aku pernah hidup dalam pulau penuh cahaya bertabur kebahagian...
Dimana mimpi dan impian berterbangan di udara bagai kupu-kupu yg begitu mudah diraih
Di pulau ini air mata akan dengan mudah menguap oleh teriknya mentari yang memancarkan kasih
Langitnya slalu cerah tampa awan-awan ketakutan,walau kegelapan malam datang cahaya tak pernah lenyap dan slalu memberi kehangatan pada hatiku...
Anginnya yg slalu menggoda datang tuk membisikan tawa lalu pergi untuk menghempaskan kesepian ke dasar jurang terdalam
di pulau ini hanya ada riak riak kehdupan tanpa ada gelombang mengancam.

Maka meski pulau ini bukanlah pulau surga yg menyediakan apa pun mauku tak akan ada bedanya karena pulau ini adalah pulau cahaya yang memberikan kehidupan dalam dunia yang sempurna ...

Tapi aku terlalu angkuh mengatakannya, bahwa dalam dunia ini kesempurnaan hanya ada pada ke tidak sempurnaan itu sendiri begitu juga tak akan ada yang abadi selain ke tidak abadian yg menyisakan ke abadiannya...

Pagi itu semua tampak biasa, akupun masih tertidur dalam buaian mimpi indah seakan tanpa akhir.Tapi tiba tiba gelombang kehancuran yang tak pernah terbayangkan,terbersit sedikit pun tidak untuk menghatam pulau ini,datang dalam kesunyian mengahancurkan semua cahaya menjadi debu. Dan dengan segala keangkuhannya membawa inti dari pulau cahaya pergi bersama Tuhan ke dalam kerajaa Nya entah dimana tanpa bisa diketahui apalagi dikejar...

Aku terbangun dan menyadari bahwa aku telah didahului waktu dan terlambat mencegahnya...
Aku menjelma menjadi ke hampaan yang tak mampu merasakan apa pun,jangankan merangkai kata menangis pun aku tak mampu....

tapi sisa puing-puing pulau ini selalu memberi ku segenggam asa sehingga bahwa sesuatu yang dimulai pasti akan diakhiri,bahwa yang ditulis di buku Nya tak akan pernah bisa diubah semuanya harus terjadi,dan kehilangan untuk dimengerti bukan ditangisi
dengan segenggam asa itu aku mulai kembali berani menatap dunia untu mengepakan sepasang sayapku...
Terangkai dari sisa-sisa impian yang masih berterbangan dengan kalud dan nyaris mati di puing puing pulau cahayaku..

Dengan segala keberanianku dan berbekal segenggam asa dan sayap mimpiku yang kokoh menantang langitb kuarungi cakrawala berharap menemukan pulau penggant,namun seisi dunia tampak tak rela aku menemukan pulau yg lebih baik dari pulau cahaya...

Maka mereka mengutus sekawanan burung burung takdir tak terkalahkan untuk menerjangku menghempasku ke dalam jalan yang salah lalu memakan asa terkhirku dan menghancurkan sayap mimpiku...

Aku tak kuasa melawan dan jatuh terlempar ke dalam lorong kegelapan...
Yang penuh kepedihan,sendirian tak tertolong siapapun tak tertangguhkan apapun...
Aku berteriak meminta tolong tapi kata yg terucap slalu tertahan menyesakan jiwaku...
aku mencoba berlari namun semakin kucuba semakin kutersesat...

aku hanya dapat berjalan terseok manahan takut dan perihnya luka...
hanya kesakitan tak berperi yang kurasakan...

Kini akhirnya aku mulai dapat melihat bias cahaya dalam lorong gelap nan panjang ini,bias cahaya yang menjadi harapan terakhirku satu-satunya alasan aku masih hidup. akan kulakukan apapun untuk menggapainya merengkuhnya dalam pelukanku bahkan dengan mengorbankan seluruh kenanganku walau harus membunuh rasa dalam hati.
Akan kuhancurkan semua yang mengahalangi apapun itu aku tak akan peduli....

Karena aku tak ingin MATI...
Karena dalam bias cahaya itu terbentang pintu harapan...
Pintu harapan menuju pulau cahaya yang baru...


(vikry av. kebumen)

0 comments:

Posting Komentar